Minggu, 06 Desember 2009

Wisata Bandung Selatan




Bandung selatan lebih dikenal sebagai sentra kegiatan agro wisata (pertanian dan perkebunan teh di Rancabali, Ciwidey, Malabar, Pangalengan dan Gununghalu), Wisata Tirta (Situ Patenggang dan Situ Cileunca) dan Wana Wisata (Kawah Kamojang, kawah Putih dan air panas Cimanggu).
Daerah Wisata Ciwidey merupakan daerah tujuan wisata yang cukup lengkap di Bagian Selatan Kabupaten Bandung, di samping Pangalengan dengan objek wisata Situ Cileunca-nya, Agro wisata Malabar, dan objek objek wisata lainnya.

Bagi kalian yang ingin berlibur di Kota Bandung, namun merasa penat dengan kondisi Kota Bandung saat ini yang dilanda kemacetan lalu-lintas di mana-mana, polusi udara serta tumpukan sampah yang berserakan? Ada baiknya kita berlibur ke Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Tepatnya daerah Bandung Selatan yang berjarak kurang lebih 40 km dari Kota Bandung.

Daerah tersebut memiliki suatu keunikan, yaitu banyak terdapat objek wisata alam yang beragam jenisnya dan letaknya hampir berdekatan. Apabila melalui Bandung, kita dapat menempuh waktu sekitar dua jam, namun berhati-hatilah bila ingin pergi ke sana pada hari sabtu atau minggu karena perjalanan akan memakan waktu lebih lama itu dikarenakan banyaknya orang yang pergi berlibur pada hari itu, sehingga sering terjadi kemacetan disepanjang ruas jalan dari Soreang menuju ke Ciwidey. Namun rasa lelah yang dirasakan pada saat melakukan perjalanan senantiasa akan hilang begitu sampai ke lokasi wisata.

Ciwidey sangat terkenal dengan daerah dingin, pegunungan, dan kebun teh. Namun dibalik itu, Ciwidey memiliki objek wisata yang sangat memesona salah satunya adalah Telaga Patengan, tapi kebanyakan orang menyebutnya Situ Patenggang. Hamparan air yang luas, dengan sentuhan kabut tipis yang menggantung diatasnya, menambah indahnya suasana Situ (danau).

Dengan melihat tenangnya air danau, segarnya udara yang kita hirup, serta sejuknya suasana danau dapat membuat kita merasa damai dan juga melupakan sejenak kepenatan serta stress yang sedang dihadapi. Situ Patengan ini diresmikan sebagai kawasan wisata oleh Drs. H. Karna Suwanda, Agustus 1989 dan dikelola oleh Dinas Pariwisata Kab. Bandung serta Koperasi Pegawai dan Pensiunan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat.


 SITU PATENGAN



Merupakan sebuah danau alam yang terletak di perkebunan teh ranca bali, berjarak sekitar 47 Km dari kota Bandung. Merupakan kawasan wisata yang berudara sejuk dan segar, sangat jauh dari polusi. Di pinggir danau terdapat banyak perahu yang dapat disewa untuk wisatawan mengelilingi danau.

Luas kawasan wisata (danau/situ dan hutan) mencapai 150 ha.Di dalam danau terdapat berbagai jenis ikan, antara lain mujair, nila, ikan mas, nilem, lele, paray dan beunteur. Di sekitar danau hidup berbagai burung berparuh panjang, yang oleh masyarakat setempat dinamai burung blekek, tikukur, dan kaca mata. Di sekitar danau terdapat hutan lindung yang ditumbuhi rumput dan pepohonan khas Jawa Barat sejenis puspa (Scima waliechi), saninten (Castanopsisargentia), dan pasa (Cuercus sp). Konon disana masih terdapat binatang surili (Presbytis comata) yang kini diambang kepunahan.

Perjalanan menuju objek wisata tersebut sepanjang 46km dari Kotamadya Bandung mungkin bisa dikatakan melelahkan pikiran menyaksikan kemacetan jalan Kopo sebagai satu-satunya jalan akses yang mudah dibandingkan dengan jalur lainnya serta melelahkan otot-otot kaki kiri menahan kopling bagi sang supir. Jika anda sudah melewati fly over jalan tol Padalarang-Cileunyi selepas pintu tol Kopo maka anda akan menyadari bahwa perjalanan dari lingkar selatan jalan Soekarno-Hatta hingga kota Kabupaten Bandung di Soreang adalah datar, sejauh kira-kira 10km.

Bahkan jika anda melihat peta administratif Soreang adalah titik tengah dari keseluruhan kota Bandung. jika tidak membawa kendaraan, bisa juga menggunakan fasilitas angkutan umum dari terminal Ciwidey dengan tariff Rp. 5.000,- perorang termasuk tiket masuk (tiket masuk perkepala Rp. 1.000,-). Hal ini akan berbeda jika pengunjung menggunakan kendaraan pribadi (baik roda 2 maupun roda 4) atau dengan menggunakan bis rombongan. Kondisi jalan yang sudah rata (diaspal), mempermudah pengunjung untuk datang ke kawasan tersebut. Disepanjang jalan menuju Situ Patenggang terpampang hamparan hutan dan kebun tehnya.

Perkebunan strawbery juga banyak ditemui selama perjalanan. Umumnya perkebunan strawberry tersebut menyediakan fasilitas bagi pengunjung untuk memetik sendiri buah strawberry dari pohonnya yang ditanam pada kantong-kantong plastik.Hal menarik lainnya yang dapat dinikmati para pengunjung di kawasan obyek wisata alam ini adalah setiap tahunnya diadakan acara ritual budaya syukuran yang dilakukan oleh masyarakat sekitar situ patenggang, syukuran ini dilakukan sebagai wujud dari rasa kecintaan dan kepedulian masyarakat terhadap tanah leluhurnya. Kegiatan yang dilakukan biasanya penanaman bibit tanaman di pulau cinta dan penebaran bibit ikan di sekitar kawasan Situ Patenggang.



Situ Patengan atau yang lebih populer di dengar orang dengan nama Situ Patenggang terletak di kaki Gunung Patuha, kabupaten Bandung (Kira-kira 50 km dari ibu kota kabupaten Bandung ke arah selatan). Secara administratif, Situ Patenggang berada di desa Patengan, kecamatan Rancabali, kabupaten Bandung. Situ Patenggang merupakan sebuah objek wisata alam di daerah Bandung Selatan. Berada pada ketinggian 1600 m dari permukaan laut, memiliki panorama yang indah memikat.

Hamparan hijau kebun teh bagaikan karpet alam, ditambah lagi dengan udara yang dingin dan bersih serta pancaran matahari yang hangat, memberikan kesan damai dan tenteram bagi para pengunjungnya sebelum mereka sampai ke Situ Patenggang. Dulunya kawasan ini merupakan kawasan cagar alam atau taman nasional. Namun pada tahun 1981 telah resmi berubah menjadi sebuah taman wisata alam.

Rasa lelah yang dirasakan pada saat melakukan perjalanan ke lokasi wisata ini senantiasa akan hilang begitu sampai ke lokasi wisata Situ Patengan. Hamparan air yang luas, dengan sentuhan kabut tipis yang menggantung diatasnya, menambah indahnya suasana Situ (danau). Dengan melihat tenangnya air danau, segarnya udara yang kita hirup, dan sejuknya suasana danau akan membuat kita merasa damai dan bisa melupakan sejenak kepenatan dan stress yang sedang dihadapi.

Untuk menikmati objek wisata Situ Patenggang ini, tersedia fasilitas perahu yang bisa disewa untuk mengelilingi sebuah pulau kecil yang berada di tengah danau. Pulau tersebut dinamakan Pulau Sasuka. Pulau ini tampak rindang karena ditumbuhi berbagai pepohonan tinggi.

Legenda dan sejarah Situ Patengan

Dilihat dari etimologi nama Patengan berasal dari pateang-teang (saling mencari), menjadi pateangan (menunjukkan tempat pencarian) hingga akhirnya menjadi Patengan. Sedangkan nama Patenggang artinya adalah terpisah oleh jarak atau kondisi. Namun jika melihat nama desa dimana danau itu berada adalah desa Patengan, kawasan Rancabali. Hingga kini dua nama tersebut tetap dipakai.



Legenda atau mitos tentang situ ini muncul disebabkan karena seorang pangeran bernama Ki Santang, keponakan Prabu Siliwangi, menjalin cinta dengan seorang gadis gunung yang sangat jelita bernama Dewi Rengganis. Namun perjalanan cinta tidak semulus dan seindah seperti yang dibayangkan oleh keduanya. Konon, air danau tersebut tercipta dari derai air mata dua insan yang dilanda asmara, bernama Dewi Rengganis dan Raden Indrajaya. Karena asmara yang begitu dalam, keduanya berniat untuk saling mencari (pateang-teangan). Oleh karena itu, kata ”pateangan” akhirnya menjadi nama danau di kaki pegunungan Patuha tersebut. Selanjutnya danau itu dinamai Situ Patenggang. Pada akhirnya mereka dapat berkumpul kembali pada sebuah batu di danau tersebut yang kini diberi nama Batu Cinta. Konon siapapun yang pernah berkunjung dengan pacarnya ke batu tersebut, maka cinta mereka akan abadi.

Lalu mereka menyeberang ke pulau di tengah telaga (yang kini disebut pulau asmara) dan akhirnya bertemu. Di pulau asmara terdapat sebuah batu, lalu mereka saling mengikat janji menjadi suami istri abadi di batu tersebut. Maka penduduk sekitar sampai saat ini menyebut batu tersebut dengan nama Batu Cinta. Pulau Asmara dan Batu Cinta inilah yang akhirnya menjadi tujuan para wisatawan, karena menurut ceritanya, siapapun yang singgah ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara maka akan mendapatkan cinta yang abadi.

Traveler Tips : Mengunjungi tempat ini sebaiknya di pagi hari sampai dengan siang hari, karena di sore hari biasanya kabut sudah turun. Kabut di situ patengan sangat pekat bahkan jarak pandang bisa hanya 1-2 meter saja sehingga tidak akan terlihat pemandangan apa-apa. Untuk sewa perahu mengelilingi danau sebaiknya anda melakukan tawar menawar harga terlebih dahulu. Biasanya harga yang ditawarkan sektar Rp 10.000 s/d Rp. 15.000 / orang.


 KAWAH PUTIH



Wilayah Kabupaten Bandung memiliki banyak tempat wisata yang menawarkan pemandangan yang indah beserta legenda-legenda yang menarik. Salah satunya adalah Kecamatan Ciwidey yang berada di selatan Kabupaten Bandung. Di kawasan ini terdapat satu objek wisata yang menarik yaitu Kawah Putih.

Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 8-22°C. Di puncak Gunung Patuha itulah terdapat Kawah Saat, saat berarti “surut” dalam Bahasa Sunda, yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada sekitar abad X dan XII silam. Kawah Putih ini terletak sekitar 46 km dari Kota Bandung atau 35 km dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju Ciwidey.

Masih terletak di kawasan ranca bali, berjarak sekitar 44 Km dari kota Bandung atau tepatnya di desa Sugih, kecamatan Pasir Jambu. kawah putih adalah sebuah danau kawah dari gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut. Kawah ini merupakan salah satu kawah dengan kadar keasaman belerang tertinggi di dunia, oleh sebab itulah pemerintah kolonial belanda pernah membangun pabrik belerang di tempat ini.
Keunikan objek wisata ini adalah kawahnya yang berwarna putih, udara di sini sangat dingin bahkan bisa mencapai 0- 2 derajat celcius di musim-musim tertentu.

Legenda Kawah Putih

Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua atau ”Patua”. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh. Dahulu masyarakat setempat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini sebagai daerah yang angker, tidak seorang pun yang berani menjamah atau menuju ke sana. Konon karena angkernya, burung pun yang terbang melintas di atas kawah akan mati.



Misteri keindahan danau Kawah Putih baru terungkap pada tahun 1837 oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) yang melakukan penelitian di kawasan ini. Sebagai seorang ilmuwan, Junghuhn tidak mempercayai begitu saja cerita masyarakat setempat. Saat ia melakukan perjalanan penelitiannya menembus hutan belantara Gunung Patuha, akhirnya ia menemukan sebuah danau kawah yang indah. Sebagaimana halnya sebuah kawah gunung, dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang beserta gas dan baunya yang menusuk hidung. Dari hal tersebut terungkap bahwa kandungan belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang melintas di atas permukaan danau Kawah Putih.
Karena kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi, pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining ‘Kawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang.

Di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat beberapa makam leluhur, antara lain makam Eyang Jaga Satru, Eyang Rongga Sadena, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom, dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak Gunung Patuha yakni Puncak Kapuk, konon merupakan tempat pertemuan para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Konon, di tempat ini terkadang secara gaib terlihat sekumpulan domba berbulu putih yang oleh masyarakat disebut domba lukutan.

Danau Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Air di danau kawahnya dapat berubah warna, kadangkala berwarna hijau apel kebiru-biruan bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu. Paling sering terlihat airnya berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih, oleh karena itu kawah tersebut dinamakan Kawah Putih.



Sejak tahun 1987 PT. Perhutani (Persero) Unit III Jabar dan Banten mengembangkan kawasan Kawah Putih ini menjadi sebuah objek wisata. Untuk tiket masuk areal objek wisata Kawah Putih, setiap orang dikenakan biaya Rp 10.000,00, (Rp. 12.000,00, >updated 24/10/09) sudah termasuk premi asuransi. Objek wisata Kawah Putih dibuka mulai pukul 07.00 dan tutup pada pukul 17.00, setiap hari Senin sampai dengan Minggu. Fasilitas bagi pengunjung di sekitar Kawah Putih sudah cukup memadai dengan adanya areal parkir, transportasi transit menuju kawah, pusat informasi, mushala, dan warung-warung makanan.

Untuk menuju ke sana, pengunjung dari Jakarta dapat melewati tol Cipularang terus menuju pintu keluar tol Kopo menuju Soreang ke arah selatan ke kota Ciwidey. Sekitar 20 – 30 menit dari kota Ciwidey terlihat tanda masuk menuju gerbang masuk objek wisata Kawah Putih yang ada di sebelah kiri jalan. Untuk menuju Kawah Putih dari gerbang masuk kawasan objek wisata Kawah Putih disarankan menggunakan kendaraan, jangan berjalan kaki karena jalan yang agak menanjak dan cukup jauh, yaitu sekitar 5,6 km atau sekitar 10 – 15 menit dengan kendaraan.

Kendaraan pribadi dapat langung menuju tempat parkir luas yang tersedia tidak jauh dari kawah. Sementara pengunjung dengan rombongan besar yang menggunakan bis, atau transportasi umum dapat menggunakan kendaraan khusus yang ada di areal parkir dekat gerbang masuk untuk mencapai kawah dari pintu masuk. Kondisi jalan yang kecil dan menanjak tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan jenis bis besar maupun sedang.

Transportasi umum menuju Ciwidey dari Bandung dapat ditemui di Terminal Kebun Kalapa maupun Leuwi Panjang. Setelah sampai di Kota Ciwidey maka perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan pedesaan tujuan Situ Patengan. Angkutan pedesaan yang menuju Situ Patengan ini melintasi objek-objek wisata yang ada di kawasan Ciwidey yaitu Perkebunan Strawberry, Kawah Putih, Ranca Upas, & kolam renang air panas Cimanggu. Untuk dapat menjelajahi dan menikmati keindahan alam kawasan Ciwidey dan sekitarnya rasanya tidak cukup hanya satu hari.

Traveler Tips : Sama seperti situ patengan pada sore hari di kawah putih biasanya turun kabut yang sangat pekat. Di samping itu kadar belerang menjadi sangat tinggi sehingga kawah ini sering ditutup pada sore hari.


 KEBUN STRAWBERRY



Wisata petik strawberry saat ini merupakan wisata yang sangat digemari oleh wisatawan. Strawberry merupakan produk agrowisata unggulan dari kabupaten Bandung, khususnya di daerah Ciwidey. Di daerah ini terdapat banyak sekali kebun strawberry tradisional sampai dengan kebun dengan pengelolaan profesional. Anda bebas memilih kebun mana yang anda senangi dan memetik sendiri langsung.

Kebun stroberi yang bisa Anda jumpai di dataran tinggi ini tampak sangat memikat. Warna daunnya yang menghijau dan buah warna merah yang menjulur ke bawah membuat Anda semakin betah memetiknya.

Traveler Tips : Strawberry kualitas baik justru terdapat di luar musim hujan, karena sifatnya yang mudah rusak / busuk jika sering terkena air hujan. Apabila anda berkunjung di saat musim hujan, sebaiknya memilih kebun strawberry yang tertutup / menggunakan green house.


 CIMANGGU (Mata Air Panas)



Daerah Ciwidey sangat kaya dengan sumber air panas alami. Salah satunya dimanfaatkan oleh perum perhutani sebagai kolam renang Cimanggu. Kolam Cimanggu memiliki fasilitas parkir yang luas, tempat bermain anak-anak, dll.
Tak lengkap rasanya jika kita berkunjung ke Ciwidey tidak singgah di Cimanggu, sebuah tempat pemandaian air panas. Setelah berwisata di seputar Ciwidey dengan berbagai tempat menariknya, terasa nikmat membasuh badan dengan air panas alami untuk menghilangkan pegal-pegal badan di Cimanggu.
Cimanggu merupakan salah satu tempat wisata di daerah Ciwidey yang terletak satu jalur dengan tempat wisata lainnya di daerah tersebut seperti Kawah Ratu, Situ Patengan, Ranca Upas dan Kebun Teh Wallini. Jika kita ke Situ Patengan otomatis lewat Cimanggu, dan kita bisa mampir kalau memang mau mengalokasikan waktu untuk kesana.

Terletak pada ketinggian kurang lebih 1100 meter di atas permukaan air laut, Cmanggu dengan luas 154 Ha termasuk dalam wilayah Desa Rancabali, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Dengan latar belakang bukit yang hijau dengan topografi relatif datar dan sedikit bergelombang, akan memudahkan kita untuk berjalan-jalan. Beberapa flora yang terdapat di Cimanggu adalah : Rasamala, Pinus, Eukaliptus, kecubung dan lain-lain. Kita bisa memilih mau berjalan-jalan dulu, mengitari tempat ini, atau mandi air panas dahulu.

Barangkali kalau mandi air panas dulu terasa enak, karena tubuh kita akan lebih segar. Kolam air panas terdapat beberapa jenis, ada yang untuk umum, berbentuk seperti kolam renang biasa, bedanya air di kolam Cimanggu adalah air panas yang bersumber langsung dari Gunung Patuha. Kita juga bisa memilih kamar VIP ( dimana per kamar hanya dikenakan tarif Rp 5,000,- per 15 menit ) untuk bisa lebih menikmati hawa hangat dengan tenang di kamar tertutup.Di kamar VIP ini tersedia bak mandi untuk berendam, jadi kita bisa bermanja-manja dengan tubuh kita.



Sarana prasarana yang tersedia di kawasan ini yang dapat mendukung wisata anda adalah, selain kolam air panas, juga terdapat MCK, musholla, pesanggrahan untuk menginap yang disewakan, tempat bermain anak, pusat informasi, shelter, lokasi parkir yang cukup luas dan warung-warung yang menjual makanan atau minuman.Terlihat di beberapa pojok taman yang ada, kebersihan kurang terjaga, banyak rumput liar yang tumbuh dan terkesan tidak terawat. Harusnya pihak pengelola menyadari pentingnya menjaga kebersihan, karena strategisnya lokasi tempat ini dan bisa menjadi alernatif terakhir para wisatawan selama berkunjung di Ciwidey.


 CIWALINI (Mata Air Panas)



Pemandian air panas Ciwalini bertempat di Bandung Selatan. Ciwalini merupakan pemandian air panas yang diperuntukkan bagi umum. Seperti halnya Cimanggu, Ciwalini juga memanfaatkan pelimpahnya sumber mata air panas alam. Kolam renang ini berada di lingkungan perkebunan teh Walini yang sejuk. Tempat ini sangat murah dan terjangkau oleh masyarakat biasa.

Letaknya tidak jauh dari pemandian air panas Cimanggu dan Objek Wisata Kawah Putih. Lokasi ini sangat strategis bagi liburan keluarga karena disini terdapat lokasi taman bermain untuk keluarga. Pada hari libur, tempat ini ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun luar negeri. selain cuacanya yang sejuk, kurang lengkap rasanya apabila kita tidak menenggak minuman khas disana yakni Bandrek Abah.
Seperti halnya Cimanggu, Ciwalini juga memanfaatkan pelimpahnya sumber mata air panas alam. Kolam renang ini berada di lingkungan perkebunan teh Walini yang sejuk.

Traveler Tips : Cimanggu kolam dan area parkirnya luas + dilengkapi dengan tempat bermain anak-anak, tetapi ciwalini memiliki air yang lebih jernih.


 RANCA UPAS (Bumi Perkemahan)



Kawasan ini adalah merupakan kawasan camping ground yang sangat luas, prasananya lengkap dan dikelola dengan baik bahkan dalam kawasan ini juga terdapat pemandian air panas. Selain itu kawasan ini juga merupakan tempat penangkaran rusa. Ranca Upas sering sekali dipakai oleh kelompok pendaki gunung untuk berlatih navigasi darat maupun survival karena di kawasan ini ada daerah yang berbukit-bukitnya, rawa dan hutan yang cukup lebat sehingga menjadikannya lokasi yang cocok untuk berlatih.

Jika anda tidak mau repot disini juga banyak terdapat warung-warung yang menjual makanan dan bahkan menyewakan tenda-tenda untuk camping, akan tetapi jangan terlalu banyak berharap dengan kwalitas tenda yang disewakan. Setiap malam minggu Ranca Upas banyak dikunjungi oleh pecinta alam bebas dari Bandung dan sekitarnya. Suhu pada siang hari di kawasan ini berkisar 25º - 28º C dan pada malam hari bisa turun hingga 5ºC. Jadi bagi anda yang berniat untuk camping disini ada baiknya mempersiapkan sleeping bag dan jaket untuk menghadapi suhu yang cukup dingin tersebut.

Wahana Wisata Ranca Upas seluas 215 ha ini terletak di Desa Alam Endah, Kecamatan Ciwidey, yang secara administratif masuk dalam wilayah Bandung Selatan. Wana wisata ini terletak pada ketinggian 1700 m dpl dengan konfigurasi lapangan datar sampai bergelombang. Suhu udara rata-rata 18-230 C dengan curah hujan 3740-4050 mm/th. Dengan jarak kurang lebih 43 km dari kota Bandung, lokasi ini sangat mudah untuk dicapai dengan kendaraan bermotor.

Bumi Perkemahan Ranca Upas dengan pemandangan khasnya berupa rusa-rusa jinak hanya merupakan salah satu kekayaan alam milik KPH Bandung selatan yang dikelola sejak tahun 1991. Tujuh ekor rusa pertama yang diambil dari ragunan untuk ditangkarkan di Ranca Upas di atas areal seluas 4 -5 hektar. Tapi setelah populasinya bertambah, hewan-hewan itu tumbuh menjadi daya pikat bumi perkemahan.
Pohon Eucalyptus yang khas dari Australia mengelilingi area ini. Hutan alam di sekitar kawasan Ranca Upas ditumbuhi antara lain pohon Puspa, Jamuju, Huru, Kitambang, Kihujan, Hamirung, Kurai dan pasang. Sedangkan fauna yang dapat ditemukan di kawasan ini antara lain burung tekukur, gagak, elang serta surili, monyet dan macan.


Sebagian besar objek wisata ini dipergunakan sebagai tempat berkebun dan beristirahat. Untuk menunjang kegiatan wisata, di areal ini terdapat beberapa fasilitas diantaranya adalah kantor informasi, areal parkir, areal perkemahan, MCK, bangunan penangkaran rusa, danau, wc, menara pandang, mushola, dan kios-kios dagang.

Sebuah komplek bumi perkemahan yang ada di sekitar areal tanaman Eucalyptus, sejenis tanaman yang berasal dari benua Australia. Kawasan ini berjarak 41 Km dari pusat kota Bandung, dan terletak di ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut, dengan suhu udara rata-rata 18 derajat celcius. Di tempat ini juga terdapat penangkaran rusa yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.


 SITU CILEUNCA



Situ Cileunca adalah sebuah danau yang ada di daerah Pangalengan. Danau ini merupakan danau buatan yang luasnya 1.400 Hektar dengan dikelilingi bukit-bukit dan berlatar belakang pegunungan. Selain berfungsi sebagai onjek wisata yang menarik, situ Cileunca juga berfungsi sebagai sumber air bagi pembangkit tenaga listrik. Air dari danau dialirkan melalui sungai Palayangan, yang juga sering digunakan sebagai arena ber-arung jeram / rafting. Peket rafting di sungai Palayangan klik di sini.


 PERKEBUNAN TEH MALABAR



Gunung Malabar yang memiliki pesona alam perkebunan teh dengan udara yang sejuk alami, sangatlah cocok untuk kegiatan olah raga jalan kaki / tea walk sambil ber rekreasi. Di tengah-tengah perkebunan terdapat macam-macam bangunan kuno yang masih terawat dengan baik, seperti guest house, perumahan administratur perkebunan pada masa penjajahan sampai dengan makam K.A.R. BOSSCHA.


 CIBOLANG (Pemandian Air Panas)



Sebuah wana wisata pemandian air panas alam yang terletak di dalam hutan rimba berbatasan dengan kebun teh. Terletak di kaki gunung Wayang pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut, dengan suhu berkisar 18 derajat celcius. Sangat cocok untuk wisata keluarga dengan fasilitas yang cukup lengkap.



Potensi Kawasan

Sumber air yang ada berupa mata air panas. Pemandangan menuju lokasi sangat indah dan menarik yaitu berupa pemandangan alam perkebunan teh dan pegunungan sedangkan gejala alam di dalam kawasan yang mempunyai karakteristik yang khas adalah air panas dan kawah.

Potensi Wisata

Kegiatan wisata harian yang dapat dilakukan di kawasan ini adalah piknik, mandi air panas, berenang, ngagogo, memancing, tracking ke Kawah Burung dan lain-lain.
Wana Wisata Cibolang atau Cibolang Hot Spring merupakan salah objek wisata di perkebunan teh Malabar Pangalengan. Air panas yang bersumber dari Gunung Windu ini memiliki kadar yodium tinggi sehingga dapat mengobati penyakit rematik.
Selain itu, alamnya yang masih perawan merupakan daya tarik yang utama. Kita akan mendapatkan permadani teh yang hijau sekaligus udara yang bersih dan sejuk, juga dapat menikmati Kawah Gunung Windu dengan jarak ± 600 m dari lokasi.

Fasilitas

Fasilitas-fasilitas yang tersedia di sini antara lain Musholla, Kolam Renang Air Panas, Kolam Pancing, Kolam Ngagogo, Kamar Rendam Air Panas, Shelter, Bale Kambang, MCK, Kamar Ganti, Kios Dagang dan Penyewaan Peralatan Renang dan Pancing, dan lain-lain.


Minggu, 29 November 2009

AKPARINDO BANDUNG


Akparindo Bandung

terletak di Jl.Karangsari no 3A SetiaBudi (Bandung Utara)

Akparindo merupakan salah satu Akademi Pariwisata di Bandung, yang memberikan suatu visi misi serta tujuan untuk menciptakan insan-insan pariwisata dan perhotelan yang memiliki ilmu dan keahlian serta kemampuan dalam bersaing pada bidang "Hospitality".

Hal mendasar yang menjadikan Akparindo memiliki nilai lebih untuk dijadikan rujukan bagi para siswa sekolah menengah atas untuk melanjutkan pendidikannya adalah karena di Akparindo semua hal yang berkaitan dengan bidang "Hospitality" akan dipelajari. Berbeda halnya dengan Akademi Pariwisata lainnya yang lebih memfokuskan tiap mahasiswa dengan bekal pada bidang tertentu. Mulai dari Front Office, House Keeping, Food & Beverage, serta Kitchen, semuanya di pelajari mulai dari semester pertama mahasiswa tersebut mengikuti perkuliahan